aku sedang menatapnya, menaruh kedua telapak tangan ku yang saling bertumpu pada sofa ruang tamunya untuk menaruh daguku. namanya Tiara. kali ini giliran dia bercerita tentang kedua sahabatnya yang seorang adalah si pendengar dan seorang lagi seorang penghibur. aku suka matanya ketika berbicara, aku juga suka cara dia memperagakan gaya orang yang sedang ia ceritakan.
aku menyukai cewek ini. namun entah apa yang mengganjal dihatiku, sifatnya yang terlalu manja dan posesif, mungkin. dihari jadian kemarin, dia cemburu ketika aku bercerita tentang salah seorang teman cewekku. dia tidak mengaku cemburu dan memasang wajah paling stay cool di dunia. tapi aku tau hatinya berteriak. aku tak ingin membahas itu, ku kira itu hal yang biasa.
aku sedang menatapnya, namun tidak lagi sedang menaruh kedua telapak tangan ku yang saling bertumpu pada sofa ruang tamunya untuk menaruh daguku. kali ini aku memasang wajah serius dan dia juga begitu. tidak ada canda dan tawa seperti seminggu kemarin. aku mungkin sudah tidak tahan lagi pada sifatnya yang manja dan posesif. entah mengapa aku sungguh-sungguh ingin putus darinya meskipun sangat sulit. dia mencoba mempertahankannya, namun terlihat sia-sia menghadapi kemauanku berpisah dengannya. akhirnya kita memutuskan untuk berpisah mungkin lebih tepatnya aku. dan aku sangat ingin melupakan kejadian seminggu yang lalu. meskipun masih sering melintas di benakku namun cepat ku membuang lagi ingatan itu. maafkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar