senja yang sama
senja pun masih ada disisi
dulu
angin sore melambaikan nyiur tepi pantai dan juga rambutnya yang indah tergerai menari menghipnotisku untuk terus membelainya
langit sore dipantulan matanya sepuluh ribu kali lebih indah dari aslinya
deburan ombak yang terdengar di sertai kisah yang terlontar dari bibirnya menjadi harmonisasi dua irama yang indah
namun ternyata hari ini berbeda
pelukan itu membuatku mengerti bahwa sudah tidak ada yang bisa dipertahankan lagi
airmata itu sudah merupakan yang terakhir beralasanku
tarikan nafas itu adalah caramu untuk mengucapkan selamat tinggal
hingga seseorang menjemput tanganmu
lalu kau menyambut, pergi dengannya
dan tak pernah kembali.
senja, berbahagialah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar