Aku selalu suka suasananya, riuh
keramaian yang ku nikmati dalam sepi, langkah kaki yang terburu-buru, tangisan
perpisahan atau tawa pertemuannya memenuhi semua relung hati setiap aku
mengambil nafas dalam-dalam di antrian panjang check-in bandara. Atau saat tubuhku terhempas hingga separuh jiwaku
rasanya masih melayang ketika roda-roda kuda terbangku mendarat di kota
tujuanku, kadang semakin keras dentumannya membuat senyumku semakin lebar,
karena artinya aku telah tiba ditujuanku dengan selamat dan siap untuk
petualangan dan cerita-cerita selanjutnya. “Pulang” entah kota mana yang harus
ku persembahkan kata ini, Kota Yogyakarta sebagai tempat tinggalku kini yang
sedang menempuh pendidikan, atau Kota Samarinda dengan segala zona nyamanku
yang berada disana, ataupun Kota Bandung yang selalu membuat aku selalu tetap
ingin tinggal disana.
Bukan hanya aku sedang menempuh
pendidikan di salah satu Universitas Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta,
tetapi juga kakak perempuanku yang sedang meraih mimpinya di Kota kembang,
Bandung. Sedangkan Ibu dan adikku tetap tinggal di kota asalku, Samarinda Kalimantan
Timur. Dan ayahku yang harus rela jauh dengan anak-istrinya di pedalaman
Kalimantan, demi dapat mewujudkan mimpi serta cita anak-anaknya. Dengan jarak
ratusan hingga ribuan kilometer terpisah jauhnya, kami selalu menyimpan rasa
rindu dan hangatnya tawa yang akan kami bawa dan tuang setiap kali bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar