Minggu, 26 November 2017

PULANG


            Aku selalu suka suasananya, riuh keramaian yang ku nikmati dalam sepi, langkah kaki yang terburu-buru, tangisan perpisahan atau tawa pertemuannya memenuhi semua relung hati setiap aku mengambil nafas dalam-dalam di antrian panjang check-in bandara. Atau saat tubuhku terhempas hingga separuh jiwaku rasanya masih melayang ketika roda-roda kuda terbangku mendarat di kota tujuanku, kadang semakin keras dentumannya membuat senyumku semakin lebar, karena artinya aku telah tiba ditujuanku dengan selamat dan siap untuk petualangan dan cerita-cerita selanjutnya. “Pulang” entah kota mana yang harus ku persembahkan kata ini, Kota Yogyakarta sebagai tempat tinggalku kini yang sedang menempuh pendidikan, atau Kota Samarinda dengan segala zona nyamanku yang berada disana, ataupun Kota Bandung yang selalu membuat aku selalu tetap ingin tinggal disana.
            Bukan hanya aku sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga kakak perempuanku yang sedang meraih mimpinya di Kota kembang, Bandung. Sedangkan Ibu dan adikku tetap tinggal di kota asalku, Samarinda Kalimantan Timur. Dan ayahku yang harus rela jauh dengan anak-istrinya di pedalaman Kalimantan, demi dapat mewujudkan mimpi serta cita anak-anaknya. Dengan jarak ratusan hingga ribuan kilometer terpisah jauhnya, kami selalu menyimpan rasa rindu dan hangatnya tawa yang akan kami bawa dan tuang setiap kali bertemu.