Rabu, 01 Februari 2012

kening

“.. mungkin sampai kapanpun, seorang fitri adalah seorang yang akan selalu ku kagumi kepribadiannya, tekadnya, totalitasnya, atensinya, egonya! Lugunya. Tetep kaya gitu yah! Aku ga bisa ngasih kamu apa-apa. Bahkan aku gak layak jadi contoh. Tapi aku bakal selalu berusaha untuk jadi lebih baik. Kamu: semangatku! ..”     

Agra yang baik selalu setia berlari disamping gue. Entah berapa banyak support dan dorongan yang Agra kasih buat gue, termasuk diantaranya waktu acara TV yang gue jalani saat itu mendadak di-drop karena alasan rating. Agra membesarkan hati gue dan kepercayaan diri gue yang saat itu ikut drop juga.

Entah gue yang berlari terlalu cepat atau Agra yang udah keburu lelah. Semenjak pekerjaan di Jakarta menuntut waktu gue lebih banyak sehingga harus seringkali bolak-balik  Jakarta-Bandung, Agra seems slowly stop running.


“.. aku kan cuma punya kamu di Bandung ini Bumw, terus kalo gak sama kamu aku cerita sama siapa lagi? ..”
Yes. The world is changing. People are changing. Everybody is changing. Tapi sama sekali gue gak nyangka sebegitu banyaknya perubahan yang terjadi di diri gue. Sementara Agra gak pernah berubah selalu datang buat membagi dunia dan mimpinya, gue terlalu sibuk mengejar mimpi sendiri sampai-sampai buat ngedengerin cerita Agra aja pun energi gue sudah habis. Hingga akhirnya ada orang lain muncul yang dengan setia ngedengerin keluh kesah Agra, disaat gue terlalu sibuk dengan dunia gue sendiri..

Buat Agra, gue akhirnya sudah terbang terlalu tinggi. He said that I’m walkin on my dream already. Dan gue gak akan bisa terbang lebih tinggi kalau masih ngandelin dan berpegangan tangan sama Agra. “Its time for you to fly higher Bumw..” he once said. “kamu akan ada diatas sana, and I will be happy to see you from here. Tunggu aku ya.. see you at the finish line, Bumw..”


Here we are now. We stand across from each other. See one another. And act like two strangers. Agra yang selama ini jadi part penting dihidup gue, sekarang berdiri didepan gue. Tapi jangankan mengetahui hidupnya sekarang; wangi baju, isi kepala, potongan rambut bahkan tatapan Agra, semuanya kerasa asing buat gue. Gue narik napas panjang untuk menjernihkan pikiran. Oke, as you said, I’m walking on my dream already. It is time for you to chase yours.

Instead of run to Agra and hug him, I walk slowly toward him, try to give my best smile and say.. “hello… goodbye…” to Agra, wave my hand, and leave. A hurt that hurt is a heart that works. Mungkin kalo finish line itu ada, saya ketemu kamu disana.

Go chase your dreams, Gra. Your dreams await for you. I’ll be using telescope capturing your moves. Deliver love you might not received, not received..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar