Jumat, 22 Februari 2019

TERIMAKASIH ORANG BAIK


HUAAAAAAHHHH
Rasanya kaya bangun dari tidur yang puanjaaaaaaaaang ini blog yaa. Hehe
Okay, hari ini karena barusan ada temen nanya2 buat lanjut kuliah di kampusku yang sekarang, jadi inget orang-orang baik yang membuat aku ‘terjebak’ disini haha.
Dan juga karena gatau kenapa hari ini gak semangat nugas, sudah nyoba tapi hasilnya nihil. HMMMMM. Lebih baik kita flashback melihat kebaikan-kebaikan orang yang sudah mendorong aku berjuang sampe bisa masuk kampus impian ini, biar semangatnya bangkit lagi.
Bismillah.
By the way, karena sudah lama tidak bersua mari kita update kehidupan ku yang sekarang yaaa, my online diary (dan teman-teman kepoku).
So, sekarang aku sudah resmi Rahmahtriananda Faradilla, S.T *applause*
Finally, setelah drama-drama menguras tenaga dan air mata (YANG TERNYATA LEBIH NGERI S2 SIS)
Akhirnya Amma kecil yang tidak kecil lagi sudah resmi menjadi seorang sarjana tanpa pengalaman pekerjaan.
Tepat banget 1 minggu sebelum Papah meninggal dan 4 hari sebelum ulang tahun, akhirnya pendadaran dan dinyatakan lulus pada tanggal 25 Mei 2018.
Gak perlu sedih-sedih yaaaa... sedihnya biar disimpen dihuman diary aja. Gak perlu diumbar di online. Alright.
Kembali ke topik kita yang mau ngucapin banyak-teramat sangat-banyak-sekali TERIMAKASIH kepada orang-orang yang luar biasa berjasa, terutama dalam kehidupan selama kuliah s1 dan dimulainya cerita per-pascasarjanaan ini.
Yang pertama pastinya, terimakasih dan dicurahkan selalu Al-Fatihah dan doa buat Alm. Papah, yang dari duluuuuuuu banget udah mewajibkan buat lanjut sekolah lagi, makanya sudah tertanam dalam otak dan sanubari setelah lulus ya kuliah lagi. Beliau juga yang terus-terusan ngulang bilang harus kuliah lagi. Sampe-sampe 2 hari sebelum beliau meninggal kalau gak salah. Masih bilang di grup whatsapp “Dd Amma jangan sampai kelewatan lagi itu daftar s2 ITBnya” hehe. He he :’)
Yang kedua pastinya Mamah, walaupun beliau bukan seseorang yang penuh apresiasi dan menanamkan semangat positif sehebat Papah. Dan kita sudah melewati dramaaaaa banget sebelum akhirnya dilepas merantau lagi, terimakasih mah untuk doa restunya. Untuk sekarang yang biayain full semua kebutuhan kita semua seorang diri. Sudah rela ditinggal walaupun tau Mamah bakal sendiri (karena adek jg mau kuliah tahun ini, insya Allah), tapi tetap mendukung, ngasih semangat dan ngasih tau juga kalau s2 itu gak sepele tjuy.
Teruuuus bapak Kartiko, yang selalu bilang MAKANYA KULIAH DI JOGJA AJA tiap w laper minta makan. Tolong ya pak, ini kalau bukan karena andah belum lulus, saya jadi kuliah dulu bukan nikah dulu. Skip.
Untuk kedua kakakku, Kk Jaka dan kk Lala dan adik Mini Hq, yang selalu aku iri-dan-dengki-in karena dikeluarga yha saya yang paling worst (paling paling buruk dah tuh). Selalu jadi motivasi  buat jadi seperti mereka. Dan bersyukur walaupun pinter-pinter tapi yang dibahas spongebob mulu tiap hari. *pelukan anak yatim*
Oh iya berhubung ini tentang dimulainya cerita ke-pascasarjana-an jadi mau berterimakasih juga buat 2 orang hebat luar biasa yang ngasih rekomendasi sehingga diri yang tidak ada kemampuan ini bisa diterima (Ya Allah ampunilah jika rekomendasinya banyak dilebih-lebihkan). Kepada Bapak Pembimbing 1 skripsi yang sekarang sama-sama berjuang dikampus perjuangan yang sama, beliau dengan studi doktornya. Semoga selalu dilancarkan Pak. Juga untuk Bapak Pembimbing 2 skripsi yang baru denger aku mau lanjut kuliah, belum daftar aja udah dengan rendah hatinya menawarkan diri untuk ngisiin rekomendasi. Ya Allah baiknya, semoga Allah membalas kebaikan kedua Bapak ini.
Selanjutnyaaaa untuk temen-temen semuaaa yang selalu mau dengerin cerita nangis, capek, sedih, mau nyerah walaupun yhaaa saya tau ini baru semester awal yaaaa tapi udah berapa embyeeer ini air mata. Buat Imah, Icut, Vita, Anis, Riska, Hany, Lilo, Nonot, Upil, Deeana, Iwan, Jeki, Alan, Uki, TERIMAKASIH YAAAAK untuk semua waktu yang kalian luangkan untuk w misuh-misuh. Terimakasih buat selalu percaya kalau w tuh bisa gitu loh buat masuk ke Universitas Idaman ini, sudah ngelewatin drama s1 bersama juga. (dan buat yang gak diucapkan juga)
Terakhiiiiir mau terimakasih kepada *jeng-jeng*
DIRI SENDIRI. Huuuuuuw
Hehe. Terimakasih sudah mau berjuang di S1 dan sekarang sudah berjuang masuk S2 yang gak gampang dan juga masih bangkit lagi walaupun sudah mau menyerah diawal semester s2 ini. Terimakasih sudah mau dipaksa, sudah mau capek, sudah mau berjuang terus.
YAAAH INTINYA TERIMAKASIH YA, BUAT SEMUA ORANG BAIK YANG PERNAH ADA DALAM HIDUP SAYA, MOHON MAAF SEKALI BANYAK KURANG, SALAH DAN KHILAFNYA. SEMOGA SAYA BISA KEMBALI BERJUANG DI KAMPUS INI.
Oke, waktunya lanjut nugas lagi.
*mood positif terkumpul*

Minggu, 26 November 2017

PULANG


            Aku selalu suka suasananya, riuh keramaian yang ku nikmati dalam sepi, langkah kaki yang terburu-buru, tangisan perpisahan atau tawa pertemuannya memenuhi semua relung hati setiap aku mengambil nafas dalam-dalam di antrian panjang check-in bandara. Atau saat tubuhku terhempas hingga separuh jiwaku rasanya masih melayang ketika roda-roda kuda terbangku mendarat di kota tujuanku, kadang semakin keras dentumannya membuat senyumku semakin lebar, karena artinya aku telah tiba ditujuanku dengan selamat dan siap untuk petualangan dan cerita-cerita selanjutnya. “Pulang” entah kota mana yang harus ku persembahkan kata ini, Kota Yogyakarta sebagai tempat tinggalku kini yang sedang menempuh pendidikan, atau Kota Samarinda dengan segala zona nyamanku yang berada disana, ataupun Kota Bandung yang selalu membuat aku selalu tetap ingin tinggal disana.
            Bukan hanya aku sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi juga kakak perempuanku yang sedang meraih mimpinya di Kota kembang, Bandung. Sedangkan Ibu dan adikku tetap tinggal di kota asalku, Samarinda Kalimantan Timur. Dan ayahku yang harus rela jauh dengan anak-istrinya di pedalaman Kalimantan, demi dapat mewujudkan mimpi serta cita anak-anaknya. Dengan jarak ratusan hingga ribuan kilometer terpisah jauhnya, kami selalu menyimpan rasa rindu dan hangatnya tawa yang akan kami bawa dan tuang setiap kali bertemu.

Rabu, 30 November 2016

akhiri saja

penyesalan memang selalu datang dibelakang
di babak akhir dalam sebuah cerita cinta biasanya.
kenapa ini bermula?
lalu kenapa pula ini harus berakhir?
jika pada akhirnya hatimu jatuh padanya, lalu mengapa perlu jatuh ke hatiku dulu?
hanya sebagai persinggahan tempatmu meneropong lebih jauh tentang cinta
lalu menyadari bahwa yang kau mau bukan aku
bukan kekuranganku bukan pula kelebihanku
pelan tapi pasti masalah demi masalah kecil kau buat besar
membuat mudah benci dan amarah merasuk hingga merajuk
seolah memang kaulah yang mengakhiri semua tawa
diam-diam tak lagi mencinta
iya kan? mengaku saja
karna matamu menjawab semua tanyaku